Sahabat Aqiqah
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Aenean feugiat dictum lacus, ut hendrerit mi pulvinar vel. Fusce id nibh

Mobile Marketing

Pay Per Click (PPC) Management

Conversion Rate Optimization

Email Marketing

Online Presence Analysis

Fell Free To contact Us
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Aenean feugiat dictum lacus

1-677-124-44227

info@your business.com

184 Main Collins Street West Victoria 8007

Top

Ibu Hamil, Ketahui 4 Tanda Gejala Keguguran dan Penyebabnya

keguguran

Ibu Hamil, Ketahui 4 Tanda Gejala Keguguran dan Penyebabnya

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh National Center for Biotechnology Information, disebutkan kalau tanda ataupun gejala keguguran adalah mual, muntah, dan perdarahan vagina.

Pun sebenarnya gejala ke guguran bervariasi, tergantung pada tahap kehamilan. Dalam beberapa situasi, bisa terjadi sangat cepat sehingga calon ibu, bahkan mungkin tidak tahu kalau sedang hamil sebelum keguguran terjadi. Informasi selengkapnya mengenai Anda hamil sebelum keguguran berikut ini.

Gejala Lain Selain Perdarahan Vagina

Tadi disebutkan kalau keluarnya cairan, jaringan, dan darah dari vagina adalah gejala gugur kandungan. Selain itu, beberapa gejala lainnya adalah bercak berat, sakit perut yang parah atau kram, serta sakit punggung ringan sampai berat.

Baca juga: Ibu Hamil Bedrest?

Perdarahan
Tanda gugur kandungan yang pertama kali adalah perdarahan. Perdarahan dianggap sebagai tanda utama keguguran. Namun, tidak semua perdarahan akan berakhir dengan keguguran. Perlu diketahui jika pada 3 bulan pertama kehamilan (trimester pertama) wajar bila mengalami pendarahan ringan. Maka dari itu tidak semua perdarahan ringan saat hamil berarti mengalami keguguran.

Nyeri
Bila ibu mengalami nyeri yang disertai perdarahan, maka patut diwaspadai sebagai tanda-tanda keguguran. Biasanya bagian tubuh yang sering mengalami nyeri yakni perut, panggul, dan punggung belakang dengan rasa nyeri seperti kram haid.

Menurunnya Pergerakan Bayi

Pada umumnya aktivitas bayi di dalam kandungan merupakan tanda kesehatan bayi. Dengan memerhatikan aktivitasnya, maka ibu hamil dapat memantau bagaimana perkembangannya. Bila saat hamil, bayi jarang bergerak sebaiknya segera tanyakan pada dokter.

Keluar Jaringan atau Cairan dari Vagina

Darah yang menggumpal dan janin yang masih berupa jaringan (gumpalan darah) bisa saja keluar dari vagina. Hal ini terjadi bergantung pada usia kandungan dan seberapa berat perdarahan yang terjadi. Maka dari itu, jika ibu merasakan “sesuatu” keluar dari vagina, untuk memastikannya segera saja tanyakan ke profesional kesehatan.

Baca juga: Tips Kulit Bayi Putih Bersih

Ketahui Penyebab Keguguran

Diperkirakan sebagian besar kasus gugur kandungan yang disebabkan oleh adanya keabnormalan pada kromosom bayi khususnya pada trimester pertama. Bila terjadi kekurangan, kelebihan, atau keabnormalan kromosom, bisa berakibat janin tidak bisa berkembang dengan semestinya.

Pada usia kehamilan trimester kedua, bisa juga terjadi keguguran atau lebih tepatnya hilangnya nyawa janin yang biasanya disebabkan oleh penyakit atau kondisi kesehatan ibu yang kurang baik.

Selain itu, hilangnya nyawa janin yang terjadi pada trimester terakhir kemungkinan disebabkan oleh infeksi yang terjadi disekitar janin, disusul dengan ketuban pecah sebelum waktunya.
Di samping faktor penyebab keguguran di atas, terdapat sejumlah faktor pemicu lain yang diduga berpotensi meningkatkan risiko keguguran, seperti:

  1. Kelebihan atau kekurangan berat badan.
  2. Konsumsi kafein yang berlebihan.
  3. Mengidap penyakit jangka panjang (kronis), seperti hipertensi yang parah, gangguan ginjal, lupus, atau diabetes yang tidak terkendali.
  4. Mengonsumsi minuman keras atau menggunakan obat-obatan terlarang selama masa kehamilan.
  5. Mengonsumsi obat-obatan yang memiliki efek samping yang negatif pada janin, misalnya retinoid, misoprostol, dan obat anti-inflamasi non-steroid.
  6. Merokok selama hamil.
  7. Pengaruh infeksi tertentu, seperti malaria, toksoplasmosis, rubela, sitomegalovirus, chlamydia, gonore, atau sifilis.
  8. Pengaruh masalah kesehatan sang ibu, Contohnya, karena memiliki struktur rahim yang abnormal, masalah pada plasenta, leher rahim yang lemah, atau mengidap sindrom ovarium polikistik.
  9. Risiko gugur kandungan akan meningkat seiring usia ibu yang menua. Perempuan yang hamil di atas usia 35 tahun memiliki risiko gugur lebih tinggi.

sumber

Share

Romadhon Hapsa Nurrohman adalah pembelajar Digital Marketing di bidang SEO, Facebook dan Google Ads. Senang menulis, menganalisa, dan berdiskusi bersama rekan-rekan sejawat. Jangan sungkan untuk hubungi dia di [email protected]. 6281296589090