Berhubungan Seks Saat Hamil, Bolehkah? Catat 3 Hal Ini
Hilangkan anggapan bahwa selama istri mengandung tidak boleh berhubungan seksual. “Dokter sering dapat pertanyaan kayak begitu. Apalagi masyarakat kita masih beranggapan berhubungan intim di saat hamil dapat mengganggu janin. Berhubungan intim saat hamil, boleh-boleh saja,” kata Pakar Seksologi, dr Boyke Dian Nugraha.
Ia menekankan, berhubungan intim selama hamil tidak apa-apa. Boleh saja istri yang sedang hamil melayani sang suami, asal memenuhi beberapa syarat agar tidak membahayakan ibu dan si jabang bayi.
Berikut beberapa syarat yang harus dipenuhi pasangan suami istri sebelum berhubungan seksual di saat hamil, seperti yang diungkapkan dr Boyke di channel pribadinya
-
Saat melakukan hubungan suami istri, si wanita tidak dalam kondisi mengidam, muntah, mual, karena itu sangat tidak menyenangkan.
-
Tidak punya riwayat keguguran. Kalau si wanita pernah keguguran, tentu berhubungan seksual saat hamil bisa mendorong kemungkinan untuk keguguran lagi.
-
Si pria tidak boleh menderita penyakit. Karena banyak juga suami yang memilih “jajan” saat istri sedang hamil. Kelakukan itu hanya akan membawa penyakit yang akhirnya justru dapat mengakibatkan janin cacat.
Kehamilan, kata Boyke, adalah sesuatu yang membanggakan terutama buat suami karena ia merasa menjadi pria yang jantan, berhasil menghamili istrinya. Sementara istri merasa sempurna karena bisa hamil. Namun, muncul ketakutan tidak boleh berhubungan seksual saat hamil.
“Saya katakan, boleh,” ujar Boyke.
Baca Juga : Pentingnya Cuti Melahirkan Saat Hamil
Lebih lanjut, Dokter Boyke menjelaskan, hubungan intim saat istri lebih hamil dinilai aman jika usianya sudah mencapai 18 minggu. Selain itu, ari-ari dan janin juga sudah kuat. Kondisi seperti itu akan lebih aman untuk berhubungan seksual.
“Sampe 18 minggu terbentuknya ari-ari, janin udah kuat it’s okay,” jelas Dokter Boyke.
Untuk berhubungan seks saat hamil, istri juga diharuskan melakukan USG terlebih dahulu untuk melihat kondisi ari-arinya. Hal ini karena jika kondisi ari-ari di bawah, lalu berhubungan intim hingga berdarah, itu justru berisiko. Pasalnya, itu tidak hanya mengancam nyawa bayinya saja, tetapi juga ibunya.
“Sebelum berhubungan seks minta dulu sama dokter USG, ‘Dok USG dulu dong’ di awal hamil ini ari-arinya di bawah apa enggak. Kalau dia ari-ari di bawah apalagi pada hamil itu dia sempet berdarah itu kadang-kadang berhubungan intim timbul pendarahan bayinya mati ibunya juga meninggal,” ujar Dokter Boyke.