Calon Ibu Perlu Persiapkan 5 Bekal Ini Menjelang Melahirkan
Masa kehamilan yang kian dekat dengan hari perkiraan lahir (HPL) mungkin bisa membuat calon ibu bingung dengan banyaknya persiapan yang perlu dilakukan, terlebih jika ini adalah kehamilan yang pertama kalinya.
Maka dari itu, agar proses melahirkan lancar, ada baiknya bumil mengetahui dan mencatat baik-baik bekal apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum hari kelahiran tiba.
Berbagai Persiapan Melahirkan yang Harus Dilakukan
Di bawah ini adalah beragam persiapan melahirkan yang perlu Bumil lakukan untuk menyambut buah hati:
1. Memilih dokter dan rumah sakit
Ini merupakan hal penting untuk Bumil persiapkan jauh sebelum hari kelahiran. Bumil bisa mulai dengan mencari informasi mengenai dokter kandungan yang tepat untuk persalinan sejak awal masa kehamilan.
Pemilihan dokter kemudian akan memengaruhi pilihan rumah sakit, karena umumnya Bumil hanya dapat memilih rumah sakit tempat dokter tersebut praktik. Beberapa informasi terkait rumah sakit dan dokter yang perlu calon ibu ketahui sebelum melahirkan antara lain:
- Jadwal dan tempat praktik dokter kandungan
- Peraturan dan suasana rumah sakit
- Fasilitas rumah sakit, seperti kamar dan ruang bersalin
- Jarak dari rumah ke rumah sakit
Selain itu, bila Bumil memiliki kondisi kehamilan yang berisiko, Bumil perlu memastikan apakah rumah sakit tersebut menyediakan unit perawatan intensif bayi baru lahir atau NICU, dan apakah tenaga medis di rumah sakit tersebut siap melakukan tindakan medis, seperti operasi caesar.
Baca Juga : Tip Mewarnai Rambut Ibu Hamil
2. Mempersiapkan barang yang perlu dibawa
Mempersiapkan barang-barang yang perlu dibawa ke rumah sakit saat melahirkan juga perlu dilakukan dari jauh-jauh hari, sehingga barang-barang tersebut tidak akan terlupa atau tertinggal.
Berikut adalah beberapa barang keperluan Bumil dan Si Kecil yang perlu dibawa ke rumah sakit menjelang kelahiran:
- Pakaian yang nyaman untuk persalinan, termasuk stagen atau gurita
- Ikat atau jepit rambut
- Peralatan mandi
- Pakaian dalam ganti
- Jam tangan, guna melihat seberapa sering kontraksi yang Bumil alami
- Buku atau majalah, atau barang lain yang bisa membuat Bumil merasa tenang menjelang persalinan
- Bra khusus menyusui
- Pembalut khusus ibu melahirkan, setidaknya 2 atau 3 bungkus, untuk menyerap banyak darah yang keluar setelah melahirkan
- Perlengkapan bayi, seperti baju, popok, selimut, sarung tangan, kaus kaki, dan keranjang bayi
Sementara itu, suami atau orang yang akan mendampingi Bumil saat bersalin perlu mempersiapkan barang-barang, seperti :
- Baju ganti.
- Sandal.
- Makanan camilan dan minuman.
3. Calon Ibu Mengetahui berbagai cara melahirkan
Metode melahirkan ada beragam dan masing-masing metode tersebut bisa disesuaikan dengan kondisi Bumil dan janin atau preferensi Bumil, jika kehamilan yang dijalani tidak bermasalah. Untuk menentukan metode persalinan yang paling aman, Bumil bisa berkonsultasi ke dokter saat menjalani pemeriksaan kandungan.
Berikut adalah beberapa pilihan cara melahirkan untuk Bumil pertimbangkan:
-
Melahirkan normal
Kebanyakan wanita merasa telah menjadi ibu seutuhnya ketika mereka dapat melahirkan anaknya secara normal. Belajar mengatur pernapasan dengan mengikuti kelas persalinan, seperti kelas Lamaze, dapat membantu proses persalinan normal Bumil berjalan lebih lancar.
-
Operasi caesar
Meski pada dasarnya operasi caesar dilakukan karena kondisi medis tertentu, ada juga ibu hamil yang lebih memilih melahirkan dengan metode ini, misalnya karena takut mengalami rasa nyeri kontraksi persalinan normal.
-
Water birth
Meski belum jelas, beberapa penelitian menyatakan bahwa proses water birth dapat meminimalkan terjadinya robekan parah pada vagina dan perineum, serta dapat meningkatkan aliran darah ke rahim.
Akan tetapi, metode persalinan ini secara umum belum direkomendasikan karena masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut guna memastikan manfaat dan risikonya.
4. Berdiskusi dengan pasangan
Berdiskusi dengan pasangan juga merupakan hal yang penting untuk dilakukan sebelum proses persalinan. Pastikan suami Bumil tahu kapan hari perkiraan lahir, agar ketika Bumil mengalami kontraksi dan membutuhkan bantuan, suami Bumil sudah siap.
Selain itu, beri tahu suami Bumil apa yang harus dilakukan ketika Bumil mulai merasakan nyeri melahirkan, misalnya dengan memijat atau mengusap bagian punggung atau menggunakan botol air hangat yang dilapisi handuk untuk kompres.
Dengan kerjasama yang baik antara calon ibu dan pasangan, proses melahirkan dan setelah melahirkan diharapkan dapat berjalan dengan lancar.
5. Berkonsultasi dengan dokter
Mendekati waktu persalinan, Bumil juga sebaiknya berkonsultasi ke dokter spesialis kandungan untuk memastikan metode persalinan yang dianjurkan. Jika aman untuk melahirkan normal, Bumil bisa menanyakan hal-hal yang perlu dilakukan ketika mulai merasakan nyeri persalinan atau kontraksi.
Selain itu, calon ibu bisa bertanya mengenai tanda-tanda persalinan dan kapan Bumil perlu berangkat ke rumah sakit untuk melahirkan, agar calon ibu tidak perlu menunggu lama di rumah sakit hingga persalinan bisa dilakukan.
Intinya, calon ibu tidak perlu ragu untuk berkonsultasi dengan dokter bila ada hal yang belum Bumil pahami tentang melahirkan, terutama menjelang kelahiran Si Kecil. Hal ini penting untuk memastikan agar Bumill bisa melakukan persiapan melahirkan dengan baik.