Tetap Bekerja Saat Hamil, Ini 7 Tipsnya
Hamil bukanlah halangan bagi seorang perempuan untuk tidak bekerja. Menjadi ibu hamil yang tetap produktif juga menjadi impian banyak ibu bekerja. Pada dasarnya, semua tergantung pada diri sendiri. Ada kalanya tubuh bisa diajak bekerjasama, namun tak jarang pula tubuh benar-benar perlu diistirahatkan.
Bagi para wanita yang tetap bekerja selama kehamilan dituntut untuk pandai menyiasati tuntutan pekerjaan dan keluarga. Sekumpulan gejala kehamilan tak jarang membuat para bumil cenderung lebih mudah lelah, khususnya pada trisemester pertama dan terakhir. Oleh karena itu, berikut penulis sajikan kiat-kiat bagi para bumil untuk tetap produktif selama bekerja yang terdiri dari:
- Jangan Menunda
Sifat menunda pekerjaan merupakan hal yang lazim dialami oleh setiap orang, tak hanya bagi bumil. Terkadang bumil kerap mengalami mood swing, morning sickness ataupun hal-hal lain yang bisa menjadi pemicu tertundanya suatu pekerjaan. Saat mood untuk menyelesaikan pekerjaan datang, maka hal ini dapat menjadi timing yang pas bagi para bumil untuk segera menyelesaikan pekerjaan yang tertunda tersebut. Kiat lain yang bisa dilakukan ialah dengan mengaplikasikan Podomoro Method yang merupakan metode manajemen waktu yang ditemukan pada tahun 1980-an di Italia, dengan menetapkan waktu bekerja menjadi penggalan-penggalan waktu dengan rincian 25 menit fokus mengerjakan pekerjaan dan 5 menit untuk melakukan relaksasi. Saat relaksasi ini, para bumil bisa memanfaatkannya dengan melakukan stretching sederhana ataupun jalan santai guna menghindari terlalu lama duduk yang bisa menyebabkan kram pada kaki.
Baca Juga : Bahaya Stres Pada Ibu Hamil
- Tentukan Prioritas
Membuat daftar prioritas pekerjaan dapat membantu para bumil untuk menentukan pekerjaan mana yang harus diselesaikan lebih dulu. Bumil juga bisa membuat jadwal jam, hari, dan tanggal untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Buatlah checklist tugas berikut dengan deadline pengerjaan dan penyelesaiannya agar motivasi tetap terjaga untuk memenuhi dan menyelesaikan tugas-tugasnya.
- Buat Pengingat
Kebiasaan menunda pekerjaan bisa membuat bumil semakin terlena. Alih-alih mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang ada, bumil malah kerap menunda dan mengesampingkannya. Untuk menghentikan kebiasaan tersebut, bumil bisa membuat pengingat dengan menggunakan catatan kecil/sticky notes atau dengan menyetel alarm notifikasi pada handphone ataupun laptop kerja.
-
Hindari stres selama bekerja
Stres merupakan salah satu hal yang perlu dihindari selama kehamilan. Jangan sampai pekerjaan mempengaruhi kadar stres pada tubuh bumil, karena dikhawatirkan akan berdampak pada bayi dalam kandungan. Oleh karenanya, sangat penting bagi para bumil untuk dapat mengontrol diri agar tidak mudah stres dan terhindar dari segala macam hal yang dapat menjadi tekanan dalam bekerja.
-
Siapkan camilan yang baik untuk ibu hamil
Selama bekerja perlu dipastikan kebutuhan nutrisi bumil untuk tetap tercukupi. Usahakan untuk tetap menjada kesehatan tubuh dan bayi dalam kandungan dengan cara mengonsumsi makanan atau camilan yang sehat seperti buah dan biskuit yang dapat menjadi pengganjal di kala lapar melanda saat bekerja.
- Konsumsi air putih yang banyak
Ibu hamil membutuhkan asupan cairan yang banyak per harinya. Jika wanita dewasa membutuhkan asupan cairan sebanyak 2.300 ml per hari, maka bumil membutuhkan tambahan asupan cairan 300 ml lebih banyak. Tak jarang banyaknya pekerjaan di kantor membuat ibu hamil terkadang lupa untuk mengkonsumsi air putih lebih banyak dari sebelumnya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, bumil bisa menyediakan botol minuman berukuran besar di meja kerja agar kebutuhan cairan tubuh tetap terjaga selama bekerja di kantor.
- Sempatkan istirahat sejenak
Kehamilan biasanya akan membuat seorang wanita menjadi sangat mudah kelelahan dari biasanya. Mengantuk pada pagi atau siang hari merupakan hal biasa yang kerap dialami oleh bumil. Bila rasa lelah dan kantuk muncul, jangan ragu untuk beristirahat sejenak di tempat yang nyaman ataupun bisa juga dengan berjalan santai ke luar ruangan sembari menghirup udara segar. Langkah ini diharapkan dapat membuat ibu hamil merasa lebih nyaman dan terhindar dari stres.
Demikian tips yang dapat penulis berikan dalam meningkatkan produktivitas ibu hamil dalam bekerja. Perlu diingat juga bahwa menjadi ibu hamil yang produktif itu memang baik, namun jangan lupa kalau ada makhluk kecil di dalam kandungan yang perlu diberikan perhatian khusus, bahkan perlu menjadi perhatian utama selama 9 bulan ke depan. Ingatlah pula bahwa apapun situasi yang kita hadapi, ketahuilah kesehatan ibu hamil dan janin lah yang terpenting.